-->

Sedih, Mantan Ajudan Era Soekarno: Kandang Ayam Lebih Baik Daripada Rumah Saya. Ini Sosok Ajudan Tersebut


Bangunan sangat memprihatinkan itu terlihat mulai dari luar. Kondisi di dalamnya juga sungguh menyentuh hati. Tak terawat dan sangat menyentuh iba. Ia tak mendapat perhatian dari pemerintah.

Usianya sudah sangat renta, pendengaranya pun sudah sangat berkurang. Untuk memudahkan berbincang, harus sedikit mengeraskan suara.

Raut wajahnya sudah keriput, jalan sudah tergopoh-gopoh dan pendengaran tak lagi baik. Namun, soal ingatan akan perjuangan pembebasan Irian Barat, memorinya masih sangat baik.

Sambil bercerita kepada wartawan Radar Sorong (Jawa Pos Group) dia menunjukkan fotonya bersama Soekarno. Dalam setiap kalimat yang dia lontarkan terpancar rasa bangga menjadi bagian dari perjuangan pembebasan Irian Barat. Di dalam hatinya memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.

Saat itu, Ayub bicara, tentang Provinsi Irian Jaya merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang terletak di bagian Timur wilayah Indonesia.

Pada tanggal 19 November 1969 melalui Resolusi PBB No. 2504, Papua secara resmi menjadi bagian dari NKRI.

“Pemerintah janji mau perbaiki rumah saya. Padahal kandang ayam lebih baik dari rumah saya. Saya dilupakan pemerintah, saya sudah bantu Papua,” kata pejuang yang sudah 80 tahunan ini dengan seragamnya bertopi merah dan selembar foto saat ia bersama Presiden Alh.Ir.Soekarno sembari menebarkan senyuman khasnya

Dijelaskan, ketika Irian Barat masih dikuasai oleh Belanda, masyarakat bersatu padu untuk merebut kembali tanah Papua dari tangan penjajah, dimana para tokoh telah berjuang membebaskan pulau paling timur ini bersatu dengan Republik Indonesia.

Menurutnya, putra daerah yang turut berjuang merebut kembali Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi Bangsa Indonesia telah mendapat gelar dari pemerintah Republik Indonesia sebagai Pahlawan Nasional. Namun sayang, nasib Ayub tidak seberuntung mereka yang ada di buku sejarah.

Ayub pun mengaku dirinya pernah menjadi ajudan pengawal Soekarno saat berjuang untuk Papua pada perundingan pembebasan Irian Barat. “Saya berjuang buat Indonesia, berjuang untuk Papua,”tegasnya.


“Kita bangga punya pejuang seperti beliau. Bantuan ini diberikan dalam rangka perayaan Natal Wartawan Sorong Raya,”kata Panitia Natal Wartawan Sorong Raya, Olha Irianti Mulalinda.

0 Response to "Sedih, Mantan Ajudan Era Soekarno: Kandang Ayam Lebih Baik Daripada Rumah Saya. Ini Sosok Ajudan Tersebut"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel